Pengertian Manajemen Personalia Menurut Para Ahli

Pembahasan AneIqbal pada postingan kali ini adalah tentang pengertian manajemen personalia menurut para ahli. Selain itu, akan dijelaskan juga peran manajemen sumber daya manusia dan juga pentingnya manajemen sumber daya manusia tersebut. Berikut pembahasan selengkapnya.

Pengertian Manajemen Personalia Menurut Para Ahli

Edwin B. Flippo

Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.

Michel J. Jucius

Manajemen Personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga:

  1. Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif
  2. Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal
  3. Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik

Gary Dessler

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.

T. Hani Handoko

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.

Itulah beberapa pengertian manajemen personalia menurut para ahli. Silakan baca beberapa kali kemudian mungkin bisa Anda simpulkan sendiri menurut pendapat Anda.

Setelah membahas pengertian manajemen personalia, pembahasan selanjutnya yaitu peranan manajemen sumber daya manusia atau yang biasa disingkat MSDM.

Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

MSDM mengatur program kepegawaian yang menyakut masalah masalah sebagai berikut:

  1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job requirement, dan job evaluation.
  2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job bahkan untuk akhir-akhir ini in the right man in the right time.
  3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
  4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan datang.
  5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
  6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
  7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
  8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
  9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
  10. Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.

Perubahan peran dari Manajemen Sumber Daya Manusia

Perubahan peran dari Manejemen Sumber Daya Manusia dalam menyesuaikan diri dengan trend-trend yang terjadi saat ini, yaitu:

  1. SDM dan Pendorong produktivitas, artinya adalah dalam menciptakan suatu keunggulan kompetitif dan efisiensi dan efektifitas organisasi.
  2. SDM dan Ketanggapan, organisasi harus tanggap terhadap inovasi produk dan perubahan tehnologis.
  3. SDM dan Jasa, artinya gunakanlah praktik-praktik SDM yang progresif untuk membangun komitmen dan semangat kerja karyawan.
  4. SDM dan Komitmen karyawan, artinya memberikan perhatian terhadap perlakuan adil atas keluhan-keluhan dan hal-hal disipliner karyawan.
  5. SDM dan Strategi Perusahaan, artinya bahwa SDM tanggap terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi, sehingga dibutuhkan pembentukan tim kerja yang setia dan trampil dalam menyusun strategi perusahaan.

Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi.

Beberapa pakar manajemen sumber daya manusia memberikan pandangan yang beragam tentang manajemen sumber daya manusia. Schuler (2007:16), menyatakan bahwa:

“Human resources management (HRM) is the recognition of the importance of an organization’s workforce as vital human resources contributing to the goals of the organization, and the utilization of several functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for the benefit of the individual the organization, and society”.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia memberikan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia utama yang memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memberikan kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan kegiatan organisasi dilaksanakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.

Karena pentingnya peran SDM dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi maka pengelolaan sumber daya manusia harus memperhatikan beberapa aspek seperti aspek staffing, pelatihan dan pengembangan, motivasi dan pemeliharaannya yang secara lebih mendetail dikemukakan oleh De Cenzo and Robbins (2006:8), menyatakan bahwa:

“Human resources management is the part of the organization that is concerned with the “people” or human resources aspect of management position, including recruiting, screening, training, rewarding, and appraising”.

Karena mengelola SDM merupakan suatu sistem maka beberapa aspek yang menjadi perhatian di atas dalam pelaksanaannya harus saling bergantung (bersinergi) satu sama lain jangan merupakan aktivitas yang berjalan sendiri-sendiri seperti dikemukakan oleh Werther and Davis (2006:18), menyatakan bahwa:

“Human resources management is a system that consists of many interdependent activities. This activities do not occur in isolation virtually every one affects another human resources activity”.

Dan karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil maka MSDM itu pada dasarnya merupakan integrasi keputusan yang membentuk hubungan antar karyawan. Kualitas sinergi mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM dan organisasi dalam mencapai tujuan.

Seperti dikemukakan oleh Milkovich and Boudreau (2007:2), mendefinisikan bahwa: “Human resources management is series of integrated decisions that form the employment relationship, their quality directly contributes to the ability of the organization and the employees to achieve their objectives”.

Secara ringkas pernyataan para pakar di atas pada dasarnya menyatakan MSDM itu merupakan penggunaan SDM untuk mencapai tujuan organisasi seperti dikemukakan Mondy & Noe (2005:4), mengemukakan bahwa: “Human resources management (HRM) is the utilization of human resources to achieve organizational objectives”.

Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Pentingnya MSDM menurut Fischer, et.al (1993. h.19) mencakup berbagai kegiatan yaitu:

  1. Staffing/Human Resource Planning: Perencanaan Sumber Daya Manusia.
  2. Organization/Employee Development: Pengembangan Pegawai/Organisasi.
  3. Compensation/Employee Relations: Hubungan Pegawai atau Karyawan/Kompenasi.
  4. Employee Support: Dukungan Pegawai.
  5. Legal Reqruitments/Compliance: Rekrutmen Legal/Keluhan.
  6. Labor/Union Relations: Serikat/Organisasi Buruh.
  7. Policy Adherence: Kebijakan.
  8. Administrative Services: Pelayanan Administrasi.

MSDM memberikan kontribusi efektivitas organisasi yang mencakup sebagai berikut (Jhon Ivancevich, 2007,h.10) :

  1. Membantu organisasi dalam mencapai tujuan.
  2. Memperkerjakan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja secara efisien.
  3. Memenuhi organisasi dalam hal pegawai yang terlatih dan termotivasi.
  4. Meningkatkan kepuasan kerja pegawai secara penuh dan aktualisasi diri.
  5. Mengkomunikasikan kebijakan SDM kepada semua pegawai/karyawan.
  6. Membantu dalam memelihara kebijakan etika dan perilaku tanggung jawab sosial.
  7. Mengelola perubahan terhadap keunggulan yang saling menguntungkan dari individu, kelompok, perusahaan dan masyarakat.

Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia

Secara sederhana perencanaan sumber daya manusia dapat didefiisikan sebagai proses pembuatan keputusan berkenaan dengan akuisisi dan utilisasi sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan keseluruhan dari rencana yang disusun untuk penarikan, seleksi, kompensasi, training, struktur jabatan, promosi dan aturan-aturan kerja organisasi sumber daya manusia (Anthony, Perrewe dan Kacmar, 2006:191).

Menurut Graham dan Benet, mengartikan perencanaan sumber daya manusia sebagai upaya memproyeksikan berapa banyak dan karyawan macam apa yang dibutuhkan organisasi dimasa yang akan datang.

Definsi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan proses menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia, kuantitas dan kualitatif untuk mencapai tujuan strategik organisasi.

Tetapi tujuan perencanaan adalah sama yaitu, penyediaan tenaga kerja yang memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan organisasi di masa yang akan datang dan sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti:

  1. Perubahan visi dan tujuan yang hendak dicapai.
  2. Perubahan strategi pada tingkat korporat.
  3. Tingkat persaingan dalam industri.
  4. Perubahan lingkungan makro.
  5. Perubahan struktur dan kapasitas organisasi.
  6. Perubahan pada angkatan kerja.

Syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia

Perencanaan sumber daya manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.

Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.

  • Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
  • Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
  • Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
  • Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
  • Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
  • Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

Manfaat perencanaan sumber daya manusia

Sumber dana, sumber daya dan sumber daya manusia, harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang semaksimal mungkin.

Melalui perencanaan yang matang menungkinkan adanya manfaat yang bias dipetik, yaitu:

  • Organiasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik.
  • Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitas kerja dari tenaa yang sudah ada dapat ditingkatkan.
  • Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak.
  • Segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting yaitu penanganan informasi ketenagakerjaan.
  • Perencanaan yang disusun dapat disesuaikan dengansituasi pasaran kerja.
  • Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi.

Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengusaha

Sebagai investor modal bagi perusahaan.

Karyawan

Menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.

Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagaian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Karyawan manajerial dibedakan atas:

  • Manajer lini
    Manajer yang diberi wewenang untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
  • Manajer staf
  • Manajer yang membantu dan menasehati manajer lini.

Pemimpin atau Manajer

Adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

  1. Keragaman angkatan kerja yang terus tumbuh.
  2. Perubahan tehnologi yang cepat.
  3. Globalisasi.
  4. Perubahan-perubahan dalam dunia kerja, seperti pergeseran kearah masyarakat jasa dan tekanan yang terus berkembang pada pendidikan dan modal manusia.

Apa itu HRD? Apa sih tugas HRD?

HRD adalah salah satu unit/divisi/bagian perusahaan yang “me-maintenance” orang-orang yang ada di perusahaan. HRD bertugas untuk mengurusi semua hal yang berhubungan dengan SDM agar tujuan perusahaan tercapai.

Mulai dari soal perekrutan dan pemberhentian, penentuan gaji/kompensasi, perencanaan dan pengembangan SDM, reward dan punishment, sampai environment kerja yang baik.

Tetapi tahukah Anda kepanjangan dari HRD? Mungkin masih ada yang belum tahu atau mungkin terlupa.

Kepanjangan HRD

HRD adalah singkatan dari Human Resource Departement. Dari situ sebenarnya sudah mulai terlihat apa itu HRD.

Istilah HRD bagi sebagian banyak orang tidak asing lagi di dengar. Di perusahaan, HRD wajib ada. Di organisasi-organisasi juga mungkin ada dengan nama yang berbeda namun punya fungsi serupa dengan HRD.

Terus, fungsinya apa?

Secara umum, tugas HRD adalah untuk mengurusi semua hal yang berhubungan dengan SDM. Tugas tersebut, bisa dijabarkan menjadi dua fungsi; fungsi internal dan fungsi eksternal.

Fungsi Internal

Secara internal, HRD berfungsi untuk mengurus SDM dan lingkungan kerja di perusahaan. Untuk lingkungan kerja, HRD tidak sendiri. Biasanya melibatkan unit/divisi/bagian GA (General Affair). Berikut beberapa fungsinya yang bisa didetailkan.

  • Merekrut karyawan sesuai apa yang perusahaan butuhkan.
  • Membuat program perencanaan dan pengembangan SDM.
  • Mengawasi dan mengarahkan karyawan agar sesuai dengan SOP.
  • Membuat dan menerapkan reward and punishment.
  • Menciptakan dan mengondisikan lingkungan kerja yang kondusif,
  • dan lain sebagainya.

Fungsi Eksternal

Sudah disebutkan tadi beberapa fungsi internal HRD. Di samping itu, ada juga fungsi eksternalnya. Berikut beberapa fungsinya.

  • Mengadakan program konseling terbuka untuk memberikan wawasan kepada masyarakat seperti apa tenaga kerja yang dicari-cari oleh perusahaan. Untuk ini tentu saja tergantung dari kesanggupan HRD di perusahaan tersebut.
  • Menjaga komunikasi baik dengan perusahaan lain terutama departemen HRD,
  • dan lain sebagainya.

Bagaimana pembahasan pengertian manajemen personalia sampai HRD di atas? Semoga mudah dipahami ya. Semoga juga bisa menambah referensi Anda dalam mempelajari pengertian manajemen personalia dan topik seputar human resource lainnya.

Share yuk, ke:

Leave a Comment