Mengenal Pengertian dan Cara Kerja Strategi Marketing B2B

Memahami Lebih Dalam Marketing B2B

Dunia bisnis menawarkan persaingan yang begitu ketat. Beragam jenis strategi marketing dibutuhkan agar bisnis bisa terus bertahan. Salah satu jenis marketing yang bisa diterapkan oleh pebisnis adalah marketing B2B, seperti dengan cara membuat toko online juga bisa mencoba menerapkan konsep marketing ini untuk membantu meningkatkan angka penjualan. Berikut akan dibahas lebih jauh mengenai strategi marketing B2B ini.

Pengertian Marketing B2B

Mari mulai dari pengertian atau makna marketing B2B. Anda mungkin sudah sering mendengar istilah marketing yang satu ini. B2B itu sendiri merupakan kependekan dari business to business. Artinya, proses marketing atau pemasaran akan dilakukan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Anda tidak menawarkan produk kepada konsumen melainkan kepada perusahaan.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai B2B ini mari bandingkan dengan konsep marketing B2C. B2C itu sendiri adalah business to customer. Konsep marketing B2C adalah dari pengusaha langsung ke konsumen. Sementara itu strategi B2B tidak menawarkan produk yang dimiliki ke konsumen umum melainkan lewat perusahaan.

Cara Kerja Marketing B2B

Sebenarnya konsep kerja dari marketing B2B tak jauh berbeda dari B2C. Bagian yang berbeda adalah target pasar mereka. B2B akan menargetkan pada pelaku bisnis atau perusahaan sedangkan B2C langsung ke perorangan. Selain itu, untuk menjalankan sistem marketing ini maka perusahaan harus tahu seperti apa cara kerja yang harus diterapkan.

Berikut adalah cara kerja pengaplikasian strategi marketing B2B:

1. Tentukan Target Konsumen

Hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah menentukan siapa target konsumen dalam strategi marketing tersebut. Setiap urusan bisnis pasti memiliki target konsumen masing-masing. Jika target konsumennya jelas, maka Anda bisa menggunakan strategi dan cara yang tepat untuk melakukan marketing.

Baca juga: Cara Memilih Shared Hosting Indonesia untuk Bisnis Online

Pada jenis marketing B2B, penentuan target konsumen ini dianggap jauh lebih mudah daripada tipe marketing B2C. Jenis bisnis dan produk dari marketing B2B biasanya sudah sangat jelas sehingga target perusahaan yang akan dituju juga pasti sudah jelas.

2. Jalin Hubungan

Marketing B2B dijalankan untuk jenis bisnis yang berskala besar. Perlu diketahui bahwa salah satu perbedaan B2B dan B2C terletak pada jangka waktu jalannya bisnis. B2B cenderung merupakan bisnis yang berjalan dengan siklus yang lama. Tidak seperti B2C yang berjalan cepat di mana konsumen bisa membeli produk dan transaksi selesai.

Sementara itu bisnis B2B membutuhkan hubungan yang kuat antara perusahaan satu dan perusahaan yang lain. Dapat dikatakan bahwa jumlah uang yang ditransaksikan untuk bisnis B2B ini jauh lebih besar. Hubungan yang dijalin harus memperhatikan masa depan. Anda harus menjalin suatu hubungan bisnis jangka panjang dengan perusahaan yang menjadi target.

Baca juga: Cara Menentukan Spesifikasi Hosting yang Tepat untuk Toko Online

Demi membangun hubungan jangka panjang yang baik, maka posisi salesperson sangat dibutuhkan dalam jenis marketing yang satu ini. Salesperson atau disebut juga pramuniaga memiliki peran penting dalam proses marketing. Mereka akan memberikan informasi lengkap mengenai produk kepada konsumen. Tak hanya itu, mereka juga akan memperbesar peluang terjadinya transaksi.

3. Siapkan Blog

Fasilitas internet kini semakin luas dimanfaatkan. Marketing melalui media online jelas tak boleh terlewatkan. Penggunaan media sosial dan website jelas akan sangat membantu. Namun, dibutuhkan media yang jauh lebih personal agar perusahaan target bisa mengetahui dengan rinci seperti apa bisnis dan produk yang akan Anda tawarkan kepada mereka.

Blog menjadi pilihan yang tepat bagi Anda untuk lebih mendekatkan diri kepada calon konsumen. Pembuatan blog kini bisa dilakukan dengan mudah. Ada banyak toko online pemula yang bahkan sudah memanfaatkan blog sebagai media marketing. Anda bisa menggunakan layanan hosting WordPress Indonesia untuk menghadirkan blog bisnis tersebut.

Apa saja yang bisa ditampilkan di blog tersebut? Anda bisa berbagi cerita mengenai perjalanan serta visi misi bisnis yang dijalankan. Profil bisnis sebaiknya menjadi topik utama yang perlu diperlihatkan di dalam blog tersebut. Bisnis lain yang menjadi target konsumen bisa dengan mudah melihat profil Anda dan tertarik untuk melakukan kerja sama.

4. Siapkan Strategi Harga

Salah satu strategi marketing yang tak boleh terlewatkan adalah penentuan harga. Anda tentu ingin mendapatkan keuntungan optimal dari bisnis yang dijalankan, bukan? Penentuan harga perlu dilakukan secara hati-hati, apalagi mengingat jenis bisnis ini adalah B2B yang berskala lebih besar dari B2C.

Baca juga: Cara Install WordPress di Localhost

Penentuan harga perlu dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Anda harus menghitung dengan rinci besarnya biaya produksi dan melakukan survei harga pasar untuk jenis produk yang sama. Survei harga pasar ini sangat penting untuk dilakukan. Jangan sampai Anda memasang harga yang terlalu tinggi tapi juga tidak boleh menetapkan harga terlalu rendah.

Perlu diketahui juga bahwa bisnis B2B ini adalah jenis bisnis yang sangat terbuka untuk negosiasi harga. Anda juga harus mempersiapkan strategi negosiasi yang tepat. Berikan ruang negosiasi dan siapkan rentang harga yang boleh ditawarkan maupun disetujui. Cara ini akan mempermudah Anda untuk melakukan negosiasi dengan klien nantinya.

5. Kepuasan adalah yang Utama

Sudah disinggung sebelumnya bahwa B2B merupakan strategi marketing yang dijalankan untuk membangun hubungan jangka panjang. Itulah mengapa penting sekali untuk memperhatikan kepuasan dari konsumen. Namun, penting sekali untuk diketahui bahwa kepuasan konsumen tidak hanya dinilai saat mereka menyelesaikan transaksi dan menerima produk.

Rasa puas yang diterima konsumen harus dilihat lebih luas lagi. Mulai dari konsumen mengenal suatu produk hingga mendapatkan produk tersebut. Suatu perusahaan harus memastikan bahwa kepuasan konsumen mereka telah didapat sejak awal mula relasi terbangun. Dari awal sampai akhir, konsumen harus merasa puas dan ingin melakukan kerja sama untuk jangka waktu yang panjang.

6. Siapkan Strategi Konten

Tidak seperti bisnis B2C yang bebas melakukan promosi di mana saja, bisnis B2B harus lebih hati-hati melangkah. Tidak semua media online bisa digunakan untuk jenis marketing B2B ini. Penting sekali untuk diketahui bahwa bisnis B2B hanya bisa dilakukan lewat channel marketing tertentu.

Baca juga: Cara Membuat Visitor Counter di Blog (Histats)

Selain blog, B2B bisa dijalankan lewat media Youtube. Video marketing sepertinya jauh lebih menarik bagi perusahaan target Anda. Namun, pilihan media ini tetap bisa disesuaikan dengan karakter dari target konsumen. Jadi, tak ada salahnya untuk mempelajari lebih jauh seperti apa target konsumen Anda dan media apa yang mereka gunakan.

7. Jalin Networking

Dalam dunia bisnis B2B, membangun networking atau jaringan sangat penting untuk dilakukan. Anda bisa membangun networking dengan mengikuti berbagai acara maupun bergabung dengan grup tertentu. Lewat networking ini Anda bisa membangun hubungan baik dengan konsumen dan memperlihatkan seperti apa kelebihan dari produk Anda.

Pesaing untuk bisnis B2B memang tidak sebanyak B2C, namun jalinan networking tetap sangat dibutuhkan. Justru dengan circle yang tidak begitu luas ini Anda punya kesempatan besar untuk menjalin hubungan baik dengan target konsumen Anda. Jadi, jangan sia-siakan peluang apapun untuk bisa menjalin hubungan dengan konsumen.

Baca juga: Cara Menghemat Kuota Internet HP Android

Itulah tadi marketing B2B dan cara kerja yang bisa Anda terapkan. Prinsip marketing ini bisa diterapkan untuk toko online yang Anda jalankan. Manfaatkan juga penggunaan WordPress Indonesia, yang akan mempermudah pengelolaan bisnis sekaligus jalinan jejaring dengan bisnis-bisnis yang lain.

Share yuk, ke:

Leave a Comment