Pengertian Berbicara dan Menjadi Pembicara Ideal

Pengertian berbicara adalah adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008:16). Berdasarkan pengertian tersebut ditunjukkan bahwa berbicara tak terlepas dari menyuarakan kata-kata untuk menyampaikan sesuatu.

Itulah salah satu pengertian berbicara yang akan dibahas lengkap di sini. Selain definisi berbicara di atas, masih ada pengertian berbicara lainnya yang bisa Anda simak. Sehingga, Anda bisa mendapatkan cukup referensi untuk menarik kesimpulaan definisi berbicara menurut versi Anda sendiri.

Anda tidak hanya mendapatkan materi pengertian berbicara saja. Topik lain yang akan dibahas juga meliputi tujuan berbicara, unsur-unsurnya, jenisnya, bagaimana ciri pembicara yang ideal, dan tips-tips dalam berbicara. Jadi, pastikan Anda menyimak pembahasan definisi berbicara ini sampai akhir.

Pengertian berbicara

Kemudian menurut Lagousi (1992:25), berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan memakai bahasa lisan “pesan verbal” dan dibantu oleh nonverbal. Berdasarkan pengertian ini, selain dengan suara kata-kata, penyampain pesan juga bisa dibantu dengan tanpa kata-kata.

Lalu menurut Tarigan (1986:15), berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang mengatakan faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting dalam kontrol sosial. Pada intinya dari pengertian berbicara tersebut, berbicara merupakan alat penting dalam bersosial.

Kesimpulan pengertian berbicara

Kesimpulannya, pengertian berbicara adalah kegiatan mengekspresikan diri dengan menyuarakan kata-kata untuk menyampaikan sesuatu kepada lawan bicaranya. Atau dengan kata lain, berbicara adalah kemampuan mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambang-lambang bunyi.

Tujuan berbicara

Tujuan berbicara menurut Tarigan adalah untuk berkomunikasi dan menyampaikan pikiran secara efektif. Tujuan umumnya yakni untuk memberitahukan/melaporkan, menjamu/menghibur, dan membujuk/mengajak/meyakinkan (Tarigan, 1986:15-16).

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Proses komunikasi terjadi karena adanya dua atau lebih orang yang saling berbicara. Bila salah satu pihak tidak menyimak maka dapat dikatakan proses komunikasinya gagal.

Berkomunikasi adalah tujuan utama dari berbicara. Sementara tujuan berbicara secara umum adalah untuk menyampaikan isi pikiran dalam bentuk informasi (ide, gagasan, pesan) kepada penerima dan mengharapkan adanya reaksi atau timbal balik dari penerima.

Unsur-Unsur berbicara

Dalam berbicara, terdapat lima unsur yang terlibat, yaitu:

  1. Pembicara
  2. Isi pembicaraan
  3. Saluran
  4. Penyimak
  5. Tanggapan penyimak

Pembicara adalah orang yang memulai pembicaraan atas suatu topik tertentu yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Topik atau isi pembicaraan yang disampaikan pun harus singkat jelas dan padat supaya penyimak dapat memahami dengan mudah apa yang dibicarakan.

Selain pembicara, isi pembicaraan, dan penyimak, unsur berbicara selanjutnya adalah saluran atau media. Dan terakhir, tanggapan penyimak atas pembicaraan yang sudah dilakukan tentu menjadi hal yang diharapkan oleh pembicara.

Jenis-Jenis berbicara

1. Jenis berbicara berdasarkan situasi

Berdasarkan lingkup situasinya, ada dua macam kegiatan berbicara di depan umum, yaitu lingkup resmi dan lingkup tidak resmi. Lingkup resmi menggunakan bahasa yang formal sementara lingkup tidak resmi bahasanya cendereng santai asal sopan dan sedikit formal. Pembicara ideal harus mampu membedakan situasinya.

2. Jenis berbicara berdasarkan tujuan

Menurut tujuannya, maka kegiatan berbicara terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

  1. Berbicara menghibur
  2. Berbicara menginformasikan
  3. Berbicara menstimulasi
  4. Berbicara meyakinkan
  5. Berbicara menggerakkan

3. Jenis berbicara berdasarkan metode penyampaian

Ada empat cara yang bisa digunakan seseorang dalam menyampaikan pembicaraanya, yaitu:

  1. Penyampaian secara mendadak
  2. Penyampaian berdasarkan catatan kecil
  3. Penyampaian berdasarkan hafalan
  4. Penyampaian berdasarkan naskah

4. Jenis berbicara berdasarkan jumlah penyimak

Berdasarkan jumlah penyimak, berbicara dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu:

  1. Berbicara antarpribadi
  2. Berbicara dalam kelompok kecil
  3. Berbicara dalam kelompok besar

5. Jenis berbicara berdasarkan peristiwa khusus

Menurut Logan dkk. (dalam Tarigan, 1986:56), berdasarkan peristiwa khusus berbicara atau pidato dapat digolongkan atas enam jenis, yaitu;

  1. Pidato presentasi
  2. Pidato penyampaian
  3. Pidato perpisahan
  4. Pidato perjamuan
  5. Pidato perkenalan
  6. Pidato nominasi

Ciri-Ciri Pembicara Ideal

Ciri-ciri pembicara yang baik untuk dikenal, dipahami, dan dihayati, serta diterapkan dalam berbicara, yaitu:

  1. Memilih topik/tema yang tepat
  2. Menguasai materi
  3. Memahami pendengar
  4. Memahami situasi
  5. Merumuskan tujuan yang jelas
  6. Menjalin kontak dengan pendengar
  7. Memiliki kemampuan linguistik
  8. Menguasai pendengar
  9. Memanfaatkan alat bantu
  10. Meyakinkan dalam penampilan
  11. Mempunyai rencana

Langkah Menjadi Pembicara Ideal

Waingright (dalam Tarigan, 1986:127) mengemukakan enam langkah yang harus dilalui dan dikuasai oleh seseorang agar dapat menjadi pembicara yang baik. Langkah-langkah tersebut, yaitu:

  1. Memilih topik
  2. Memahami dan menguji topik
  3. Memahami latar belakang pendengar dan situasi
  4. Menyusun kerangka pembicaraan
  5. Mengujicobakan
  6. Menyajikan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berbicara

Baik penceramah atau orator (ahli pidato), yang ingin sukses dalam kegiatan berbicara, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Vokal:

Tidak monoton, jelas bervariasi, sesuai dengan karakter materi. Mengapa demikian? Tentu saja supaya penyimak dapat mendengar lebih jelas dan nyaman saat menyimak isi pembicaraan.

Penampilan:

Menarik simpati pendengar, membina kontak mata dengan pendengar, mimik/ekspresi yang tidak berlebihan, gerakan anggota tubuh yang sesuai. Berkomunikasi dengan penyimak/audien membuat suasana menjadi lebih santai dan rilek serta tidak kaku terpaku mendengarkan saja.

Materi:

Menguasai materi, sesuai dengan tingkat pendengar, penyampaian harus sistematis, disertai dengan contoh yang “segar”. Tidak menguasai materi adalah kesalahan fatal pembicara. Wajib hukumnya menguasai materi pembicaraan.

Pembicara yang tidak menguasai materi, informasi yang akan disampaikan akan berantakan, tidak mengerti sebenarnya apa yang mau disampaikan, tidak fokus dan melenceng jauh. Penyimak tentu saja akan bertanya-tanya juga, sebenarnya apa yang dibicarakan, kenapa harus didengarkan. Pada akhirnya menjadi kacau.

2. Faktor Eksternal

Menganalisis pendengar:

Usia pendengar, tingkat pendidikan pendengar, gender (kalau perlu), latar budaya, jumlah pendengar.

Situasi pembicaraan:

Formal atau nonformal, waktu pembicaraan (pagi, siang, sore, malam), tempat pembicaraan (in door atau out door).

Selesai pembahasan tentang pengertian berbicara

Itulah dia pengertian berbicara, tujuan, unsur, dan jenisnya. Ada tips-tips juga untuk Anda yang menjadi pembicara ideal. Sekian pembahasan definisi berbicara kali ini dan semoga kita bisa menjadi pembicara yang handal dan tidak menyinggung perasaan orang yang mendengarnya.

Sebelum menutup postingan ini, silakan cek juga postingan tentang pengertian membaca untuk menambah khazanah bahasa Indonesia Anda. Sekian dan semoga bisa bermanfaat untuk Anda.

Share yuk, ke:

Leave a Comment