Desa Siaga − Tujuan, Ciri-Ciri, Indikator, dan Kegiatannya

Tahukah Anda apa itu Desa Siaga? Apakah desa yang Anda tempati saat ini sudah termasuk desa siaga? Memangnya seperti apa ciri-ciri desa siaga itu?

Kemudian, pertanyaan yang mungkin muncul selanjutnya adalah apa tujuan dari desa siaga ini? Mengapa ada istilah desa siaga?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, silakan simak pembahasan artikel ini hingga akhir berdasarkan informasi yang ada pada situs resmi Kementerian Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Apa yang Dimaksud dengan Desa Siaga?

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, kegawatdaruratan, dan kesehatan secara mandiri.

Jadi, pada intinya, desa siaga merupakan pemberdayaan masyarakat desa dalam kesiagaan dan kesiapan untuk memelihara kesehatannya secara proaktif dan mandiri.

Dalam desa siaga, masyarakat lebih berpartisipatif terkait kesehatan karena mulai menyadari pentingnya kesehatan sehingga timbul keinginan untuk mampu dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan.

Latar Belakang Desa Siaga

Ada dua pokok permasalahan kesehatan yang melatarbelakangi adanya desa siaga ini. Pertama, masalah-masalah penyakit yang tak kunjung usai. Kedua, masalah bencana alam.

Terkait masalah penyakit, beragam penyakit lama mulai bermunculan kembali, seperti tuberkulosis. Ditambah, penyakit-penyakit endemis yang tak kunjung hilang, seperti diare dan demam berdarah.

Lalu, terkait bencana alam, yang muncul silih berganti di berbagai daerah dengan bencana yang beragam, seperti gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir, hingga tsunami, yang menambah masalah kesehatan di Indonesia menjadi lebih kompleks.

Atas pokok masalah tersebut, pemerintah merespon dengan membuat strategi baru dalam pembangunan kesehatan di masyarakat.

Strateginya adalah mengubah pelayanan kesehatan yang sebelumnya sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Strategi inilah yang kemudian disebut program Desa Siaga.

Baca juga: Sapta Usaha Tani − Pengertian dan 7 Programnya

Apa saja Tujuannya?

Tujuan desa siaga diklasifikasikan menjadi tujuan khusus dan umum. Tujuan umumnya adalah terwujudnya warga desa yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah-masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya.

Sementara, tujuan khususnya antara lain:

  • Peningkatan knowledge dan kesadaran masyarakat desa terkait pentingnya menjaga kesehatan.
  • Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
  • Peningkatan kesehatan lingkungan desa dengan mendorong warga agar mampu dan mau untuk menolong dirinya sendiri terkait kesehatan.

Ciri-Ciri Desa Siaga

Ada empat ciri yang terdapat pada desa sehingga desa itu disebut sebagai desa siaga.

  1. Masyarakat desa berperilaku sehat dan bersih dalam menjalani kehidupan.
  2. Memiliki suatu sistem gawat darurat berbasiskan masyarakat.
  3. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri.
  4. Minimal memiliki PosKesDes (Pos Kesehatan Desa) yang berfungsi memberikan pelayanan dasar, dimana terdapat 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan serta peralatan dan perlengkapan alat komunikasi ke masyarakat maupun ke puskesmas.

Indikator Keberhasilan

Pengukuran tingkat keberhasilan pengembangan desa siaga diukur berdasarkan empat kelompok indikator, di antaranya:

  1. indikator input;
  2. indikator proses;
  3. indikator output; dan
  4. indikator outcome;

Indikator Input

  • Jumlah kader desa siaga dan tenaga kesehatan di poskesdes.
  • Adanya sarana (obat dan alat) sederhana.
  • Adanya tempat pelayanan seperti posyandu.
  • Adanya dana operasional desa siaga.
  • Adanya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.
  • Adanya pemetaan keluarga disertai dengan masalah kesehatan yang dijumpai dalam warna yang sesuai.
  • Adanya data/catatan jumlah bayi yang diimunisasi, jumlah penderita kurang gizi, jumlah penderita TB, dan lain sebagainya.

Indikator Proses

  • Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa;
  • Berfungsi atau tidak kader desa siaga dan poskesdes.
  • Berfungsi atau tidak UKBM/posyandu yang ada.
  • Berfungsi atau tidak sistem penanggulangan penyakit/masalah kesehatan berbasis masyarakat.
  • Ada atau tidak kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
  • Ada atau tidak kegiatan rujukan penderita ke poskesdes dari masyarakat.

Indikator Ouput

  • Jumlah persalinan yang dilayani.
  • Jumlah kunjungan neonates (KN2).
  • Jumlah BBLR yang dirujuk.
  • Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik yang ditangani.
  • Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat MPASI.
  • Jumlah balita yang memperoleh imunisasi.
  • Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
  • Jumlah keluarga yang memiliki jamban.
  • Jumlah keluarga yang dibina dan sadar gizi.
  • Jumlah keluarga yang memakai garam beryodium.
  • Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang menyebabkan masalah setempat.
  • Adanya data kesehatan lingkungan dan peningkatan kualitas UKBM yang dibina.

Indikator Outcome

  • Meningkatnya jumlah penduduk yang sehat kembali.
  • Meningkatnya jumlah penduduk yang melaksanakan PHBS.
  • Menurunnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
  • Menurunnya jumlah balita dengan gizi buruk.

Kegiatan-Kegiatan Desa Siaga

Desa siaga memiliki beberapa kegiatan pokok antara lain:

  • Surveilans dan pemetaan.
  • Perencanaan partisipatif.
  • Mobilisasi sumber daya masyarakat.
  • Kegiatan khusus.
  • Monitoring kinerja.
  • Manajemen keuangan.

1. Surveilans dan Pemetaan

Adalah kegiatan pencatatan masalah kesehatan di rumah tangga dalam kartu sehat keluarga, yang kemudian direkap dalam sebuah peta desa (spasial), yang selanjutnya peta tersebut ditampilkan di poskesdes.

2. Perencanaan Partisipatif

Adalah kegiatan untuk menentukan prioritas masalah melalui survey mawas diri (SMD) dan menentukan target dan program untuk mencapai target tersebut melalui musyawarah masyarakat desa (MMD).

3. Mobilisasi Sumber Daya Masyarakat

Adalah kegiatan pengumpulan kontribusi dana kesehatan dari masyarakat sesuai dengan kemampuannya melalui sebuah forum desa siaga guna dimanfaatkan kembali untuk kepentingan kesehatan bersama.

4. Kegiatan Khusus

Adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan cara efektif mengatasi suatu masalah kesehatan yang diprioritaskan. Pihak pengurus desa siaga akan dibantu oleh fasilitator dan pihak puskesmas.

5. Monitoring Kinerja

Adalah kegiatan pengumpulan data kesehatan keluarga melalui Kartu Kesehatan Keluarga yang dilakukan oleh pengurus desa guna dimasukkan ke dalam peta desa.

6. Manajemen Keuangan

Adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan dana masuk maupun keluar guna menjaga transparansi dan akuntabilitas desa siaga.

Penutup

Bagaimana menurut Anda, sudah cukup lengkapkah pembahasan di atas? Berikut hal-hal yang sudah dibahas:

  1. pengertian desa siaga;
  2. tujuan dari desa siaga;
  3. ciri-ciri desa siaga;
  4. indikator keberhasilan program desa siaga; dan
  5. kegiatan pokok desa siaga;

Demikian pembahasan kali ini mengenai desa siaga dan semoga bisa mendatangkan satu-dua-tiga manfaat untuk Anda.

Share yuk, ke:

Leave a Comment