Desa Panglipuran atau Desa Penglipuran? Ini Jawabannya

Manakah yang benar antara Desa Panglipuran dan Desa Penglipuran? Cluenya, desa ini merupakan desa terbersih di dunia yang ada di Bali. Kemudian, dari segi bangunan rumahnya, semua tampak sama.

Di samping itu, desa yang satu ini juga memiliki beragam keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjunginya.

Dilihat dari segi geografisnya, desa ini terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, dan Kabupten Bangli.

Jadi, apakah nama desa tersebut? Manakah nama desa yang tepat dari kedua pilihan yang muncul? Bagaimana dengan sejarah dan keunikannya? Semua juga akan dibahas di sini.

Desa Penglipuran, Bukan Panglipuran

Nama desa ini adalah Desa Penglipuran, bukan Desa Panglipuran. Hanya beda antara “a” dan “e” yang mungkin orang-orang mengalami typo ketika mengetiknya.

Desa Penglipuran adalah desa wisata berbasis masyarakat yang terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini berjarak sekitar 45 km dari Kota Denpasar dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Desa ini juga merupakan desa adat karena masih sangat melestarikan nilai-nilai luhur nenek moyang dan adat-istiadat yang begitu kental.

Salah satu contohnya, dilansir dari situs indonesia.travel, adalah tata ruang desa yang mengusung konsep Tri Mandala.

Konsep Tri Mandala membagi tata ruang desa menjadi tiga bagian atau wilayah secara berurut dari utara hingga selatan, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala?

Wilayah Utama Mandala di Desa Penglipuran, bukan Panglipuran

Wilayah Utama Mandala merupakan wilayah paling utara desa Penglipuran yang diperuntukkan sebagai tempat suci atau tempatnya para dewa. Di sini, banyak sekali dijumpai tempat-tempat peribadatan karena memang khusus didirikan di wilayah ini.

Wilayah Madya Mandala

Wilayah Madya Mandala merupakan wilayah bagian tengah antara Utama Mandala dan Nista Mandala.

Di wilayah Madya Mandala ini terdiri dari pemukiman penduduk karena memang merupakan zona penduduk desa. Rumah-rumah penduduk tersebut dibangun secara berjajar di sepanjang jalan utama.

Wilayah Nista Mandala

Wilayah Nista Mandala merupakan wilayah paling selatan desa Penglipuran yang dikhususkan untuk wilayah pemakaman.

Sejarah Desa Panglipuran, Eh.. Penglipuran

Apakah arti dari Desa Penglipuran? Dilansir dari situs hipwee.com, penglipuran berasal dari dua kata yang digabungkan, yakni pengeling dan pura, yang memiliki arti “mengingat tempat suci (para leluhur)”.

Jika boleh diartikan, maka Desa Penglipuran berarti desa yang mengingatkan pada tempat-tempat suci.

Sejarah awalnya, penduduk Desa Kubu Bayung (kini menjadi Desa Penglipuran) berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Mereka terpaksa bermigrasi secara permanen dari desa asalnya karena satu dan lain hal.

Mereka kemudian menetap dan menjalani kehidupan di desa baru ini dengan menjaga kearifan kebudayaan mereka hingga saat ini. Sehingga, sekarang desa ini juga dikenal sebagai salah satu desa adat di Bali.

Pada sekitar tahun 1990, sekelompok mahasiswa Udayana melakukan praktik KKN di sana. Mereka meninggalkan beberapa hasil karya seperti taman-taman kecil dan penataan lingkungan. Satu-dua tahun kemudian, beberapa wisatawan mulai datang mengunjungi desa ini.

Pada masa ini, pemerintah khusunya Dinas Pariwisata belum mengeluarkan kebijakan maupun sumbangsih terkait pengelolaan kawasan ini.

Kemudian, para sesepuh desa dan pemuda desa bersama perwakilan pemerintah daerah dan kota melakukan musyawarah mufakat perihal bagaimana mengembangkan potensi wisata yang ada di desa ini.

Kemudian di tahun 1993, barulah desa adat ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Penglipuran dengan SK Bupati No.115 tanggal 29 April 1993.

Apa Saja Keunikan Desa Penglipuran?

Secara umum, wisata Pulau Dewata terkenal dengan objek wisata pantainya. Nah, jika ingin objek wisata yang berbeda dari yang biasanya, Desa Penglipuran ini bisa menjadi pilihan.

Mengapa demikian? Karena Desa Penglipuran memiliki keunikannya tersendiri dari objek wisata Bali lainnya. Coba perhatikan beberapa keunikan dari Desa Penglipuran ini.

  • Desa yang indah dan asri serta jauh dari ingar bingar modernitas maupun suasana perkotaan.
  • Tata ruang desa yang unik dengan konsep Tri Mandala.
  • Bentuk bangunan pemukiman penduduk yang serupa tapi tak sama. Di setiap angkul-angkul (pintu masuk rumah) tertulis nama pemilik rumahnya.
  • Kendaraan dilarang memasuki komplek desa dan jalan-jalan perumahan desa sengaja dibuat berundak.
  • Hutan bambu yang luas dan terjaga keasriannya yang juga berfungsi sebagai pelindung desa.
  • Ritual keagamaan yang terus dilestarikan dan dilakukan di pura-pura luhur.
  • Kuliner khas desa yang disebut dengan Loloh Cemcem dan Tipat Cantok.
  • Penglipuran Village Festival.

Apa itu Loloh Cemcem? Loloh Cemcem merupakan minuman khas Desa Penglipuran yang dibuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang diproses secara tradisional. Minuman khas ini dipercaya memiliki khasiat untuk melancarkan pencernaan.

Bagaimana dengan Tipat Cantok? Tipat Cantok merupakan makanan khas Desa Penglipuran yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang dibalur dengan saus bumbu kacang. Makanan ini juga merupakan menu andalan yang patut untuk dicoba.

Kemudian, Penglipuran Village Festival. Festival ini merupakan parade seni budaya, seperti parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, dan berbagai lomba parade lainnya yang diadakan setiap di akhir tahun.

Harga Tiket Masuk Desa

Karena merupakan desa wisata, maka diperlukan tiket untuk memasuki kawasan Desa Penglipuran. Berapakah harga satu tiket masuknya? Terdapat dua kategori harga, yakni dewasa dan anak.

Harga tiket dewasa sebesar Rp 25.000 untuk wisatawan Indonesia. Untuk WNA dikenakan Rp 30.000 per tiketnya. Sedangkan untuk tiket anak sebesar Rp 20.000 untuk WNI dan Rp 25.000 untuk WNA.

harga tiket masuk desa penglipuran
Harga tiket masuk Desa Penglipuran (via: rentalmobilbali.net)

Jarak Desa Penglipuran dari Ubud dan Kintamani

Desa Panglipuran, maksudnya Desa Penglipuran merupakan objek wisata yang wajib dikunjungi jika menuju kawasan wisata Ubud maupun Kintamani karena rutenya yang searah dan lokasinya masih cukup terjangkau.

Jarak Ubud ke Desa Penglipuran sekitar 25,3 km dengan waktu tempuh sekitar 47 menit melalui Jalan Pejeng Kaja – Tampak Siring.

jarak ubud ke desa penglipuran
Jarak Ubud menuju Desa Penglipuran

Sedangkan, jarak Kintamani ke Desa Penglipuran sekitar 21,1 km dengan waktu tempuh sekitar 33 menit saja melalui Jalan Nusantara.

jarak desa penglipuran ke kintamani
Jarak Kintamani menuju Desa Penglipuran

Jadi, sayang sekali kalau sudah berada di Bali tapi melewatkan objek wisata yang satu ini. Jika menggunakan jasa tour and travel, umumnya objek wisata Desa Penglipuran sudah termasuk di dalamnya.

Sekian pembahasan kali ini mengenai Desa Penglipuran. Ingat ya, Desa Penglipuran, bukan Desa Panglipuran. Semoga bisa menjadi referensi untuk Anda yang sedang mencari informasi terkait Desa Penglipuran.

Share yuk, ke:

Leave a Comment