Praktek atau Praktik kah? Apotek atau Apotik kah? Manakah yang Baku?

Praktek atau praktik yang termasuk kata baku? Sebuah kisah, terjadi perdebatan dua siswa meributkan mana yang baku antara praktek atau praktik. Mari bahas bersama-sama supaya clear, manakah yang sesuai standar baku, praktek atau praktik.

Di sore hari sepulang dari sekolah, ada dua sekawan yang jalan bersama karena rumah mereka yang searah. Mereka pun asyik berbincang.

“Bro, lu kapan ujian praktek? Sebentar lagi nih, bro! Dua mingguan lagi lah kira-kira. Enak lu bro masih bisa nyantai. Lah gua tinggal seminggu lagi bro ujian praktek. Praktek? Iya, praktek.”

“Salah bro, yang bener itu praktik! Ah sok tau lu bro. Praktek lah yang bener! Praktik bro! Praktek! Praktik! Praktek! Jadi, manakah yang benar? praktek atau praktik?

 

Praktek atau Praktik

Ya, yang benar adalah “praktik”, bukan “praktek”. Kata praktik merupakan serapan dari bahasa Belanda yakni dari kata praktijk. Pertanyaannya, mengapa kita sering kali mengucap praktik dengan sebutan praktek? Seperti, praktek dokter; ujian praktek; dsb.

Merujuk dari situs “tanja bahasa”, dulunya bahasa kita menyerap kata berdasarkan pelafalan. Huruf “i” pada kata praktijk ini dibaca “é”. Itulah sebabnya kita sering menyebut “praktik” dengan sebutan “praktek”. Jadi yang baku adalah praktik. Bagaimana dengan apotek dan apotik?

Apotek atau Apotik

Ini pun kerap kali kita juga sering salah. Kita sering kali mengucap atau menulis apotik. Padahal yang baku adalah apotek.

Apotek merupakan serapan dari bahasa Belanda yaitu dari kata Apotheek. Petugasnya disebut dengan apoteker, bukan apotiker.
Baca juga: Pengertian Membaca, Proses, Jenis, Aspek, dan Tahap Kegiatannya

Standarisasi atau Standardisasi

Standarisasi atau standardisasi? Standardisasi atau standarisasi? Manakah yang baku? Simak terus postingan hingga akhir agar menemukan jawabannya.

Di keseharian kita, kita sering kali mendengar kata standarisasi. Entah itu di surat resmi, pengumuman, buku-buku, atau media online. Lalu di samping standarisasi, kita juga mendengar ada standardisasi. Meskipun memang lebih jarang terdengar dan cenderung asing di telinga.

Jadi manakah kata yang benar di antara keduanya? standarisasi atau standardisasi? Apakah dasar katanya standar atau standard? Apakah ada akhiran -isasi?

Kita mulai dari standarisasi. Penggunaan standarisasi terjadi karena sebagian orang beranggapan bahwa ada kata standar yang dapat diberi akhiran -isasi dalam bahasa Indonesia. Apakah benar ada kata standar lalu diberi akhiran -isasi?

Merujuk ke situs resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang sebelumnya telah membahas hal ini, di artikel tersebut dikatakan bahwa benar ada kata standar tetapi tidak ada akhiran -isasi. Lalu darimana istilah -isasi ini muncul?

Akhiran -isasi berasal dari bahasa Inggris -ization, dan ini diserap ke dalam bahasa Indonesia bersama dengan kata dasarnya. Contoh lainnya: organization menjadi organisasi; mobilization menjadi mobilisasi.

Kita tahu bahwa ada kata organ dalam khazanah kata bahasa kita. Tetapi, kata organisasi bukan berasal dari kata dasar organ ditambah akhiran -isasi. Begitu juga dengan kata mobil.

Lalu bagaimana dengan kata standar? Sama seperti kedua contoh kata di atas. Kata standar merupakan serapan dari kata standard. Tapi bukan ditambah -isasi lalu menjadi standarisasi. Bentuk yang benar adalah standardisasi dan ini diserap dari bahasa Inggris standardization. Jadi, keduanya merupakan serapan dari bahasa Inggris.

Jadi, sekarang sudah tau yang mana yang baku dan tidak ya? Itulah pembahasan kita kali ini tentang kata baku dan tidak dari kata praktek, apotek, dan standarisasi. Semoga pembahasan tadi bisa menambah kosakata Anda tentang bahasa kita tercinta.

Share yuk, ke:

Leave a Comment