Home » Info » Bahasa Indonesia » Pembentukan Kata dari Kosakata Baru dan Unsur Serapan

Pembentukan Kata dari Kosakata Baru dan Unsur Serapan

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.

Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata

Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis misalnya:

  • Penanggalan awalan meng-
  • Penanggalan awalan ber-
  • Peluluhan bunyi /c/
  • Penyengauan kata dasar
  • Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
  • Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
  • Padanan yang tidak serasi
  • Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap
  • Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
  • Penggunaan kata yang hemat
  • Analogi
  • Bentuk jamak dalam bahasa indonesia

Definisi

Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi hal yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan.

Contoh:

Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.

Definisi terdiri dari:

Definisi nominalis

Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Umumnya digunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi.

Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.

Definisi realis

Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada tiga macam, yaitu:

  • Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif).
  • Definisi diskriptif, yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi.
  • Definisi praktis, adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu:
    1. Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
    2. Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
    3. Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.

Simak juga: kalimat efektif

Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata.

Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan Anomali kata serapan dalam bahasa Indonesia.

Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu:

1. Keteraturan bahasa (analogi)

Dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dengan pelafalannya. Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak.

2. Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali)

Dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.

Berikut ini contohnya:

contoh pembentukan kata analogi

Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita amati, maka akan dapat disimpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Hal yang tidak sesuai adalah: bank=(nk), jum’at=(’)

Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi.

Contoh:

contoh pembentukan kata

 

Simak juga: pengertian diksi

Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh.

Misalnya:

proses pembentukan kata serapan

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur seperti ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Demikian pembahasan kali ini tentang pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda dan terima kasih sudah membacanya sampai akhir.

Share yuk, ke:

Leave a Comment